Selasa, 24 November 2020

Tranduser dan Sensor

1.) Jelaskan peranan tranduser dan sensor dalam sistem cerdas!

2.) Berikan contoh penggunaan sensor untuk mendeteksi masukan dan tranduser untuk media keluaran dalam aplikasi sistem cerdas yang digunakan sehari-hari!

3.) Jelaskan peranan sensor pada soal nomor 2 untuk mendeteksi masukan apa dan peranan tranduser pada soal nomor 2 untuk menampilkan keluaran apa!

Jawab :

1.) Transduser adalah sebuah alat yang bila digerakkan oleh suatu energi di dalam

sebuah sistem transmisi, akan menyalurkan energi tersebut dalam bentuk yang sama atau

dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi berikutnya (William D.C, 1993).

Transmisi energi ini bisa berupa listrik, mekanik, kimia, optik (radiasi) atau termal

(panas). Transduser dapat pula didefinisikan sebagai suatu peranti yang dapat mengubah

suatu energi ke bentuk energi yang lain. Bagian masukan dari transduser disebut “sensor”,

karena bagian ini dapat mengindra suatu kuantitas fisik tertentu dan mengubahnya

menjadi bentuk energi yang lain. 

Sensor dibedakan sesuai dengan aktifitas sensor yang didasarkan atas konversi sinyal

yang dilakukan dari besaran sinyal bukan listrik (nonelectric signal value) ke besaran

sinyal elektrik (electric signal value) yaitu, sensor aktif (active sensor) dan pasif sensor

(passive sensor).

a. Sensor Aktif (Active Sensor)

Sensor aktif adalah sensor yang memerlukan bantuan sumber energi untuk

mengkonversi suatu besaran bukan listrik ke besaran listrik. Contoh dari sensor aktif

adalah Thermocouple, photodiode, pizzo elektrik, dan generator.

b. Sensor Pasif (Passive Sensor)

Sensor pasif adalah sensor yang tidak memerlukan bantuan sumber energi untuk

mengkonversi sifat-sifat fisik atau kimia ke besaran listrik. Contoh dari sensor pasif

adalah microphone. 

2.) Thermokopel 
Berfungsi sebagai sensor suhu rendah dan tinggi, yaitu suhu serendah 300°F sampai dengan suhu tinggi yang digunakan pada proses industri baja, gelas dan keramik yang lebih dari 3000°F Thermokopel dibentuk dari dua buah penghantar yang berbeda jenisnya (besi dan Prinsip Kerja : Jika salah satu bagian pangkal lilitan dipanasi, maka pada kedua ujung penghantar yang lain akan muncul beda potensial (emf). Thermokopel ditemukan oleh Thomas Johan Seebeck tahun 1820 dan dikenal dengan Efek Seebeck. Efek Seebeck: Sebuah rangkaian termokopel sederhana dibentuk oleh 2 buah penghantar yang berbeda jenis (besi dan konstantan), dililit bersama-sama. Salah satu ujung T merupakan measuring junction dan ujung yang lain sebagai reference junction. Reference junction dijaga pada suhu konstan 32°F (0°C atau 68°F (20°C). Bila ujung T dipanasi hingga terjadi perbedaan suhu terhadap ujung Tr, maka pada kedua ujung penghantar besi dan konstantan pada pangkal Tr terbangkit beda potensial (electro motive force/emf) sehingga mengalir arus listrik pada rangkaian tersebut.

3.) Untuk mengukur suhu yang tidak diketahui, terlebih dulu harus diketahui tegangan Vc pada suhu referensi (reference temperature). Bila thermokopel digunakan untuk mengukur suhu yang tinggi maka akan muncul tegangan sebesar Vh. Tegangan sesungguhnya adalah selisih antara Vc dan Vh yang disebut net voltage (Vnet).

*Sumber :
http://www.myusro.id/wp-content/uploads/2020/06/BUKU-AJAR-SENSOR-TRANSDUSER_WATERMARK.pdf
https://lib.unnes.ac.id/18888/1/5301408080.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

USB

  Jelaskan apa yang menjadi dasar munculnya teknologi USB! Jelaskan cara kerja dari USB!                  Jawab :         1.  USB atau Unive...